Salah satu bisnis yang tidak akan pernah mati adalah bisnis yang
berkaitan dengan pendidikan. Banyak kita saksikan bermunculan berbagai lembaga
bimbingan belajar, tempat kursus berbagai pelajaran, lembaga les privat,dan
lain sebagainya. Untuk produk pendukung proses belajar mengajar pun kian
variatif. Berbagai kartu, buku, dan alat peraga dibuat untuk memudahkan anak
didik memahami pelajaran. Semua produk tersebut selalu berkembang mengikuti
zaman. Tentunya diperlukan kreativitas dan inovasi tiada henti agar bisnis yang
berkaitan dengan pendidikan ini tetap hidup. Dan inilah yang dilakukan oleh
Diena Ulfaty, seorang mantan peneliti di laboratorium fisika ITB. Ia mencipta
sebuah produk yang memudahkan anak-anak, khususnya balita untuk memahami huruf
dan suku kata yaitu ABACA Flash Card.
Idenya untuk membuat ABACA Flash Card ini diawali dari tingkah
laku anaknya yang tidak suka belajar membaca. Zakiyah, putrinya yang saat itu
berusia hampir 4 tahun selalu membuang flash card yang ia beli di toko dan
merobek buku belajar membacanya. Diena Ulfaty terus mencari kartu-kartu atau
produk lain yang memudahkan putrinya memahami huruf dan suku kata. Namun
baginya, produk yang sudah ada tidak terpola dengan jelas dan tidak sistematis
sehingga membuat anak-anak tidak tertarik. Kalaupun tertarik hanya sesaat,
selanjutnya anak-anak akan merasa bosan dan enggan belajar kembali.
Sebagai seorang ahli sains, ia tidak menyukai sesuatu yang tidak
terpola dan tidak sistematis. Menurutnya alam semesta diciptakan secara terpola
maka belajar membaca pun harus terpola. Maka, mulailah ia memutar otak untuk
membuat sendiri produk yang terpola dan sistematis yang dapat membantu putrinya
tersebut belajar memahami huruf dan suku kata. Jika sudah memahami huruf dan
suku kata maka akan lebih mudah bagi anak untuk membaca. Maka terciptalah ABACA
flash card ini. Dengan dilengkapi game panen es krim maka putrinya dapat
menghafal semua suku kata berawalan "a" dalam tempo yang sangat
singkat yaitu 30 menit.
Melihat putrinya menyukai ABACA flash card dan telah dapat membaca
dalam waktu kurang lebih 1 bulan, Diena memberitahukannya kepada teman-temannya
di Facebook. Mereka antusias dan satu persatu memesan. Saat itu masih
menggunakan sistem made by order karena keterbatasan modal. Bulan pertama ia
mendapatkan pesanan sebanyak 50 paket lalu meningkat 100 persen di bulan kedua.
Selanjutnya , meningkat sangat drastis seiring banyaknya testimoni positif
terhadap produknya ini.
Dengan memasarkannya secara online melalui www.abaca-flashcard.com
,ia kerap menerima puluhan ribu pesanan paket ABACA flash card, baik seri 1
ataupun seri 2 dari seluruh tanah Air. Karena sudah tersedia modal lebih dari cukup
maka ia mengemas ABACA flash card lebih menarik. Dengan sebuah map yang
difungsikan sebagai tas maka ABACA flash card tampil jauh lebih rapi dan
menarik. Apalagi ada gambar es krim dan strawberi pada sampulnya.
Kini, banyak
sekolah-sekolah TK menggunakan produknya. Selain itu ABACA flash card sudah
mampu menembus pasar mancanegara seperti Malaysia, Jepang, dan Qatar. Saat ini,
ia setidaknya sudah memiliki 38 agen dan ratusan reseller yang tersebar di
seluruh Indonesia dan beberapa negara di mancanegara. Semoga kesuksesan Diena
Ulfaty menginspirasi kita semua bahwa selama ada kemauan, kreativitas, dan
inovasi maka kesuksesan akan dapat kita raih. (*/A.Yahya Hastuti)
Sumber Buku Pintar Bisnis Online for Mom
Penulis : A. Yahya Hastuti
Penerbit : Calista