Laman

Thursday, July 25, 2019

Anak lambat belajar? begini penjelasannya



“Bu saya nitip anak saya ya, dia itu anaknya susah dibilangin dan aktif sekali. Apa bisa diterima di sekolah ini ya?” Kata seorang ibu yg cemas anaknya tidak akan diterima di mana2. 

Ketika pelajaran dimulai, sang anak suka gangguin teman2nya. Kadang membuat keributan dg memukul2 mejanya, atau menggoyang2kan kursinya, dll. Anak Ini juga susah menangkap materi yg diajarkan kepadanya. Intinya dia kelihatan terlambat sekali dibanding teman2nya yg lain. 

Selidik punya selidik, ternyata anak ini punya masalah perkembangan. Dan ternyata pula penyebabnya adalah ayah dan ibu yg tidak kompak di rumah.

Ayahnya memiliki ekspektasi yg tinggi kepada anaknya, suka membentak kalo sang anak tidak mengerti jika diterangkan dan mengatainya bodoh. Lalu sang ibu hanya bisa menangis jika anaknya diperlakukan begitu oleh suaminya. Sampai suatu hari, anak ini diketahui sering membenturkan kepalanya ke tembok kalo habis dimarahin sama ayahnya. Ibunya tidak dapat mengendalikan anaknya dan dia selalu dimarahin oleh suaminya jg jika anaknya tidak berhasil di sekolah. 

Sungguh kasihan seorang anak jika memiliki orangtua yg tidak pernah kompak. Dan sungguh kasihan seorang istri, jika hanya disalah2kan jika seorang anak bermasalah di sekolah atau di rumah. Mendidik anak amatlah melelahkan dan membutuhkan kekompakan ayah dan ibu. Anak2 yg lahir dari orangtua yg tidak kompak, dan saling menyalahkan jika ada sesuatu yg berjalan salah, akan sulit tumbuh menjadi anak yg sholih dan berprestasi. 

Oke, apa sih yg menyebabkan seorang anak bisa lambat menangkap pelajaran yg diterimanya? Sebagian anak yg tidak memiliki masalah perkembangan, merespon pelajaran lebih lambat disebabkan tidak siap. 

Sebagai contoh
Anak2 yg belajar membaca. Sebagian anak ada yg siap di usia lebih dini (3 tahun), tapi sebagian anak baru siap belajar membaca di usia 6 atau 7 tahun. 

Apa penyebab perbedaan kesiapan?
- jenis kecerdasan.
Anak2 yg pintar seni (cerdas otak kanan) umumnya akan lebih lambat kesiapannya belajar membaca dibanding anak2 yg pintar logika. Anak2 jenius juga memiliki kesiapan lebih dini dibanding yg tidak spt mereka.

- stimulus
Sebagian anak berkembang tanpa ada stimulasi sama sekali. Shg mereka lambat merespon sebab memang tidak memiliki pengalaman yg kaya, dibanding yg lainnya. Umumnya anak2 yg sering terpapar huruf, atau teks, memiliki kesiapan belajar membaca lebih cepat dibanding yg lainnya.

Jika seorang anak di usia yg sudah matang yaitu 6-7 tahun tapi masih belum bisa memahami teks atau kesulitan mengingat huruf maka perlu dicek kesiapannya. Jika anak ditemukan telah siap, tapi tetap lambat merespon huruf maka perlu diubah pendekatan atau metode yg digunakan. 

Jika anak bunda kesulitan belajar menggunakan buku belajar membaca, tidak ada salahnya mengubah pendekatannya menggunakan abaca flashcard yg telah mengantongi lebih dari 1000 testimoni kesuksesan. Metode ini berbeda dari metode2 lainnya di pasaran sebab tak hanya mengusung game dalam sesi bermainnya, tapi pendekatan yg digunakannya juga sistematis dan terstruktur. Huruf2 yg mudah diajarkan lebih dulu dibanding huruf yg sulit, dan dipisahkan2 dalam 5 box dan 10 box. 

Intinya, jangan mudah menyalahkan anak atas kegagalan mereka ketika belajar. Tapi kroscek dl kesiapannya serta metodenya. Dan ingat tidak ada seorang manusia pun yg suka dimarahi ketika melakukan kesalahan apalagi saat belajar. Apresiasi lah prosesnya agar anak2 bisa tumbuh menjadi anak yg hebat dan berprestasi. Jadilah orangtua yg sabar dalam mendampingi si kecil agar perkembangan si kecil maksimal. 

Sumber : fanpage pusat abaca flashcard @pusatabacaflashcard
Mainan edukasi #abacaflashcard

Top of Form

No comments:

Post a Comment